7 Perbedaan IPv4 dan IPv6 Beserta Kelebihannya | Sekarang, internet adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Semua perangkat terhubung ke internet membutuhkan alamat IP (Internet Protocol) yang unik untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya. Saat ini, ada 2 versi utama dari protokol internet yang digunakan saat ini, yaitu IPv4 (Internet Protocol version 4) dan IPv6 (Internet Protocol version 6). Perbedaan IPv4 dan IPv6 meliputi beberapa aspek, berikut penjelasannya.
Pengertian IP (Internet Protocol)
Internet protocol adalah seperangkat aturan yang membantu mengarahkan paket data, sehingga data dapat bergerak melintasi jaringan dan sampai ke tujuan yang benar.
Untuk mengetahui alamat IP sendiri, caranya bisa mengunjungi What’s My IP Address. Melalui web tersebut bisa melihat alamat IP perangkat dan perkiraan lokasi kasarnya. Kecuali jika menggunakan VPN, What’s My IP Address tak dapat mendeteksi lokasi terkini.
Baca juga: 5 Cara Membuat Jaringan Internet Stabil dan Cepat
Berikut adalah contoh dari alamat IP:
203.161.185.210
Dengan menetapkan setiap perangkat dengan alamat IP, jaringan dapat lebih efektif mengarahkan paket data dan menyampaikannya pada tujuan yang tepat.
Apa itu IPv4?
IPv4 (Internet Protocol version 4) adalah versi awal dari protokol IP yang digunakan secara luas selama beberapa dekade. Alamat IPv4 terdiri dari 32 bit dan biasanya ditulis dalam format seperti “192.168.0.1”. Jumlah alamat IPv4 terbatas, hanya sekitar 4 miliar alamat yang dapat dialokasikan.
Kelebihan IPv4:
- Kompatibilitas: IPv4 masih digunakan secara luas di seluruh dunia, dan hampir semua perangkat dan aplikasi mendukung protokol ini.
- Kemudahan Konfigurasi: IPv4 lebih mudah dikonfigurasi dan dikelola karena telah lama digunakan dan banyak sumber daya yang tersedia.
Kekurangan IPv4:
- Keterbatasan Alamat IP: Jumlah alamat IP yang terbatas dalam IPv4 menyebabkan kelangkaan alamat IP unik.
- Tantangan NAT: Penggunaan Network Address Translation (NAT) dalam IPv4 dapat menyebabkan masalah dalam konektivitas jaringan dan pengaturan port.
Apa itu IPv6?
IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah generasi terbaru dari protokol IP yang dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan IPv4. Alamat IPv6 terdiri dari 128 bit dan ditulis dalam format yang lebih panjang seperti “2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334”. Dengan ukuran lebih besar, IPv6 dapat menghasilkan sekitar 340 undecillion (3.4 x 10^38) alamat IP.
Kelebihan IPv6:
- Alamat IP yang Melimpah: IPv6 menyediakan jumlah alamat IP yang sangat melimpah, memungkinkan pertumbuhan jaringan internet yang tak terbatas.
- Keamanan yang Lebih Baik: Fitur keamanan bawaan seperti IPSec pada IPv6 meningkatkan privasi dan keamanan data.
Kekurangan IPv6:
- Kompatibilitas: Meskipun dukungan untuk IPv6 telah meningkat, beberapa perangkat dan aplikasi mungkin belum sepenuhnya kompatibel dengan protokol ini.
- Migrasi yang Kompleks: Migrasi dari IPv4 ke IPv6 melibatkan tantangan teknis dan biaya yang signifikan.
7 Perbedaan IPv4 dan IPv6
Perbedaan yang paling jelas adalah:
- IPv4 format 32-bit. Sedangkan IPv6 format 128-bit.
- IPv6 memiliki lapisan keamanan bawaan.
- IPv6 memiliki Quality of Services (Qos) bawaan.
- IPv4 menggunakan pemisah titik (.) pada bilangan oktetnya. Sedangkan IPv6 pemisahnya titik 2 (:).
- IPv6 menghilangkan Network Address Translation (NAT) dan memungkinkan konektivitas dari setiap lapisan IP.
- IPv6 memiliki Multicasting dalam spesifikasi dasarnya. Sedangkan pada IPv4, Multicasting adalah opsional. Multicasting memungkinkan transmisi paket data ke beberapa tujuan dalam satu waktu.
- IPv6 memiliki header paket yang lebih besar, sekitar dua kali lebih besar dari IPv4.
Kesimpulan
Kesimpulan, perbedaan IPv4 dan IPv6 adalah dua versi utama dari protokol internet yang digunakan saat ini. Meskipun IPv4 masih mendominasi, IPv6 menawarkan keuntungan signifikan dalam hal jumlah alamat IP, keamanan, dan performa. Migrasi dari IPv4 ke IPv6 adalah langkah penting untuk menjaga pertumbuhan internet yang berkelanjutan dan mengatasi keterbatasan IPv4.
Migrasi tersebut hanya masalah waktu, karena tidak menutup kemungkinan IPv6 akan mendapat versi terbarunya lagi. Ketika itu terjadi, setiap orang atau organisasi harus siap secara infrastruktur maupun suprastrukturnya. Sebagai langkah awal, mulai pelajari tentang Pengelolaan jaringan mikrotik.
Pelatihan Pengelolaan Jaringan berbasis MikroTik didesain untuk menghasilkan tenaga ahli jaringan dengan basis pengetahuan perangkat jaringan komputer MikroTik. Kegunaan Mikrotik adalah untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal dengan internet. Selain itu, router mikrotik berperan penting dalam mengatur proses pengolahan data. Lebih jauh lagi, kegunaan Mikrotik juga sebagai pengatur konten dari internet yang dapat diakses oleh client. Mikrotik memiliki fitur untuk routing.
Pelatihan Pengelolaan Jaringan Mikrotik Jogja
Demikian informasi penting Jenis dan Cara Mengelola Jaringan dengan MikroTik untuk Pemula. Segera ikuti pelatihan Pengelolaan Jaringan Mikrotik di PITMA. Untuk informasi pelatihan dan jadwal terbaru silahkan hubungi kami di nomor whatsapp kami.