Menulis Novel Untuk Pemula

Menulis Novel Untuk Pemula

Menulis Novel Untuk Pemula – Pada hakikatnya, tak ada yang benar atau salah dalam menulis dan membuat novel. Itu semua nantinya akan kembali lagi pada masing-masing individu. Akan tetapi, artikel ini mencoba untuk memberikan beberapa tips atau metode menulis dan membuat novel yang menarik bagi para pemula. Berikut penjelasannya.

Metode Pertama: Ciptakan Dunia Fiksi atau Khayalan

1. Coba untuk Mencari Sumber Inspirasi

Posisikan diri kalian sebagai seorang penulis atau pengarang novel. Penulis novel adalah orang yang sangat berperan dalam proses kreatif pembuatan novel. Dalam hal ini, kalian tidak akan pernah tahu atau menduga-duga kapan munculnya suatu ide atau gagasan yang apik.

Maka bawalah semacam notes dan pena agar kalian dapat menulis ide yang datang kapan saja dan di mana saja. Atau bisa juga membawa semacam catatan digital guna mempermudah proses pencatatan ide yang muncul. Adapun hal-hal yang bisa kalian catat, misalnya, berupa kalimat, kutipan, atau semacam poin-poin berupa bagan.

2. Pikirkan dan Tentukan Genre

Memang tidak semua novel termasuk ke dalam kategori sempurna, tetapi beberapa novel mungkin akan membantu apabila kalian membayangkan dan memikirkan genre yang kalian sukai. Coba untuk membaca buku-buku penting guna memberikan pemahaman bagaimana cara membuat novel dengan genre tersebut.

Novel terdiri dari berbagai genre yang bisa menjadi acuan kalian, misalnya, fiksi ilmiah, fantasi, fiksi historis, thriller, dan sebagainya. Umumnya, novel dengan genre tersebut cenderung ditulis dalam seri yang panjang karena alur ceritanya juga luas.

3. Bayangkan Target Pembaca Novel Kalian

Meski pada semestinya kalian tidak membuat prediksi terkait siapa yang hendak membaca novel kalian, tetapi tak ada salahnya untuk memperkirakan siapa yang mungkin akan menjadi pembaca. Ini bisa jadi pertimbangan untuk melakukan metode-metode berikutnya.

Kalian bisa memprediksikan bahwa seorang pembaca umumnya bergantung pada genre buku yang hendak dibacanya. Oleh karena itu, pikirkan novel populer dengan genre pilihan kalian dan siapa target atau pembacanya. Sebagai contoh, novel dengan genre romance cenderung digemari oleh pembaca remaja dengan kisaran usia belasan hingga 20-an

4. Kembangkan Latar secara Luas dan Memikat

Latar suatu novel tidaklah hanya terpaku pada kota tertentu saja, kalian bisa membayangkan atau memikirkan seluruh universal. Latar yang kalian ciptakan atau buat, hendak menentukan suasana dalam novel, gaya penulisannya, dan memengaruhi konflik yang dihadapi tokoh atau karakternya.

Sebagai gambaran, kalian bisa memikirkan hal-hal berikut apabila hendak membuat kemungkinan latar baru: (1) Apakah bersandarkan pada lokasi yang populer bagi kalian dalam kehidupan nyata? (2) Latarnya terjadi di bumi atau di galaksi lain (3) Latarnya masa kini atau masa mendatang? (4) Bagaimana keadaan masyarakat di lokasi tersebut? (5) Berlangsung dalam kurun berapa lama?

5. Buatlah Tokoh atau Karakter yang Mudah Diingat

Lazimnya, dalam beberapa novel, tokoh atau karakter terpenting, yaitu protagonis. Maka dari itu, buat dan ciptakan tokoh utama dengan kepribadian dan pemikiran yang mencolok. Karakter protagonis tak melulu disukai, tetapi lazimnya bisa dipahami oleh pembaca sehingga mereka terus tertarik dengan cerita. Kalian tentu diperboleh menciptakan lebih dari satu karakter protagonis.

Kemudian, bilamana kalian menciptakan pula karakter antagonis utama yang memiliki konflik dengan si protagonis, buatlah si antagonis ini menjadi tiga dimensi dan mudah dipahami pembaca meski memiliki sifat jahat..

6. Melakukan Riset selama Proses Menulis

Jumlah riset yang harus dilakukan itu tergantung pada novel yang ditulis. Sebagai contoh, karya fiksi historis selama Perang Dunia cenderung lebih banyak daripada novel yang terinspirasi dari pengalaman pribadi. Dengan begitu, lakukan riset secukupnya guna memastikan novel kalian apapun temanya.

Penulisan karya fiksi tidak membuat kalian terhindar dari plagiarisme. Apabila menarik ide dari sumber lain, pastikan untuk mengenali sumber itu melalui pernyataan.

7. Berikan Gambaran Garis Besar Alur/Plot

Novel dengan karakter atau tokoh yang bagus, akan tetapi mempunyai alur yang lemah, cenderung tidak menarik pembaca. Pokok pikiran umum dalam merancang alur, yakni menciptakan masalah atau konflik. Ciptakan ketegangan yang terus menerus meningkat hingga konflik mencapai pada klimaks, lalu diselesaikannya dengan satu atau lain cara. Dalam hal ini, novel tidak melulu happy ending.

8. Menentukan Point of View

Umumnya, novel dibuat dengan sudut pandang orang ketiga, yakni perspektif luar yang mengamati tokoh. kemudian, bisa juga sudut pandang orang pertama, yakni menggunakan “aku”-an dari sudut pandang si tokoh. Selain itu, dapat ditulis dengan sudut pandang orang kedua, yakni menyebut pembaca sebagai “kamu”-an, atau gabungan beberapa point of view.

Dalam pembuatan novel tidak ada aturan yang pasti terkait sudut pandang mana yang bagus atau cocok untuk jenis novel tertentu. Namun, apabila kalian menulis novel cakupan luas dan tokoh yang beragam, kalian bisa gunakan sudut pandang orang ketiga agar bisa membantu kalian untuk menjangkau keseluruhan tokoh.

baca juga Cara Membuat PODCAST

Metode Kedua: Menulis Konsep

1. Tentukan Schedule Menulis

Kalian perlu mencari tempat dan waktu yang mendukung untuk menyelesaikan konsep awal. Kalian dapat menulis di waktu yang sama setiap malam, menulis sebentar-sebentar tetapi sering, atau menulis dalam waktu 3 sampai 4 kali seminggu.

Jangan menunggu inspirasi. Maka kalian harus menganggap bahwa menulis sebagai kegiatan rutinitas dan harus mematuhi jadwal yang telah dibuat.

2. Segera Menulis apabila Kalian Tidak Terpaku dengan Plan

Adanya plan akan memperlancar proses menulisnya. Namun, sebagian lagi menganggap bahwa plan bisa menjadi sekat. Meski kalian lebih memilih untuk memiliki plan, tetapi janganlah terlalu terpaku dengan semua rincian yang telah ditetapkan. Karena dikhawatirkan nantinya kreativitas kalian jadi terbatas.

3. Buat Skema: Menggambarkan Novel

Skema sangatlah bagus untuk menggambarkan ide atau gagasan dan memberi tujuan kecil yang hendak dicapai dalam usaha menyelesaikan tujuan yang besar. Namun, apabila kalian bisa menulis secara baik dengan tanpa panduan detail atau semacam skema, kalian boleh bebas menerima inspirasi serta tulis yang dirasa benar dan sesuai.

4. Pakai Penulisan Deskriptif

Coba pakai penulisan deskriptif guna memikat pembaca ke dalam cerita kalian. Penjelasan deskriptif atau berupa paragraf akan membantu pembaca dalam merepresentasikan tokoh dan latar dalam novel. Cara ini sekadar memberikan detail yang cukup untuk membangun daya khayal pembaca.

5. Buat Dialog Realistis

Selain dianjurkan untuk membuat dialog yang realistis, buatlah dialog yang memuat pengungkapan. Umumnya, novel terdiri dari dialog di antara tokoh yang mana kualitas dialog akan berpengaruh pada persepsi pembaca terkait kualitas dari novel.

Dialog cenderung kaku dan tidak realistis akan membuyarkan daya khayal mereka, sedangkan dialog yang logis juga menarik akan membuat mereka semakin terpikat.

6. Jangan Abaikan Adegan Aksi

Jangan mengabaikan adegan aksi apapun itu genrenya. Sebagai contoh, novel dengan genre thriller mungkin akan memuat banyak aksi, akan tetapi genre roman pun demikian, hanya dibedakan dari jenis aksinya. Coba olah lagi adegan yang membawa para tokoh ke dalam masalah yang menegangkan. Apabila kalian membuat atau menciptakan tokoh yang tiga dimensi dan dapat dimengerti atau dipahami, mudah bagi kalian untuk menciptakan adegan aksi yang menarik pembaca.

Maka dari itu, sesuaikan gaya penulisan, kalian bisa membuat 8 hingga 10 adegan aksi penting, lalu mengolah dan mengembangkannya lagi berdasarkan aksi itu. Lalu, jangan ciptakan aksi tanpa adanya alasan. Namun, semua novel akan lebih menarik dan memikat dengan momentum penting yang melibatkan aksi kritis.

7. Tulis Konsep Awal (Permulaan)

Saat plan, skema, dan riset sudah dirasa cukup. Cobalah untuk mulai menulis konsep awal. Konsep awal novel tidaklah harus menarik perhatian karena yang terpenting selesai. Tidak perlu merangkai dengan bahasa yang sempurna dan jangan mengkhawatirkan konsep kasar atau tidaknya.

Buat komitmen untuk menulis sesuai schedule yang ditentukan dan hasilkan konsep awal. Buat tujuan sederhana untuk memotivasi diri, seperti menyelesaikan satu bab, beberapa halaman, atau sejumlah kalimat per harinya. Kalian juga dapat membuat tujuan jangka panjang, misalnya, komitmen menyelesaikan konsep awal dalam kurang setengah tahun.

Metode Ketiga: Merevisi Konsep

1. Tulis Konsep Sesuai Kebutuhan Novel

Setelah menulis konsep awal, rehatlah selama beberapa pekan. Kemudian, baca lagi konsep awal yang sudah kalian rancang, bacalah seakan kalian pembaca. Tentukan di bagian mana yang membutuhkan uraian atau penjelasan lagi, bagian mana yang membosankan, bagian mana yang kurang menarik, dan sebagainya. Kemudian, pikirkan pula bagaimana cara merevisi novel dan membuat novel semakin menarik.

2. Sunting Konsep yang Dirasa Benar

Jangan khawatir akan proses penyuntingan sebelum kalian selesai menulis konsep yang berbobot. Kemudian, fokuskan perhatian dari segi kebahasaannya, seperti memotong kalimat atau paragraf yang tidak sesuai, memotong frasa repetitif, dan memperhatikan kalimat ambiguitas.

3. Meminta Saran dari Berbagai Sumber

Tunjukkan konsep yang kalian miliki kepada orang yang terpercaya, seperti sahabat atau keluarga. Jadi, kalian bisa terbiasa dengan perasaan bahwa nantinya akan ada orang yang membaca hasil karya tulis kalian. Apabila orang terdekat tidak bisa diandalkan untuk memberi saran jujur sebab mereka tidak ingin menyakiti perasaan kalian, coba cari saran dari orang luar, seperti melalui komunitas penulis, mengikuti pelatihan menulis, dan sebagainya.

4. Bila Berminat: Pelajari berbagai opsi Penerbitan Kualitas setiap penerbitan memanglah beragam dan berbeda. Maka dari itu, sebelum memilih satu perusahaan penerbitan buku, coba untuk meminta beberapa sampel atau contoh agar kalian bisa melihat kualitas dari cetakan dan kertasnya.

selamat menulis.

sumber

Daftar gratis Langganan artikel pelatihan

× Butuh Bantuan?