Analisis jabatan digunakan untuk proses pendayagunaan pegawai. Perusahaan yang berhasil menerapkan uraian jabatan dan jenjang jabatan di dalam organisasinya akan memperoleh keuntungan di dalam proses pendayagunaan dan pemberdayaan pegawai. Analisis jabatan nantinya diaplikasikan untuk menyusun uraian jabatan yang diperlukan bagi penempatan dan pembinaan pegawai. Setelah selesai dilakukan analisis jabatan, maka perlu dilakukan evaluasi jabatan untuk menemukan bobot relatif jabatan yang diperlukan dalam penyusunan jenjang jabatan yang bermanfaat dalam penetapan sistem imbalan. Selain analisis beban kerja diperlukan juga analisis beban kerja yaitu metode yg biasa digunakan untuk menentukan jumlah dan kuantitas tenaga kerja yang diperlukan. Beban kerja yg didistribusikan secara tidak merata dapat mengakibatkan ketidaknyamanan suasana kerja karena pegawai merasa beban kerja yg dilakukannya terlalu berlebihan atau bahkan kekurangan. Adanya uraian jabatan yang dihasilkan dari proses analisis jabatan akan memudahkan pimpinan dalam menempatkan, melakukan mutasi, rotasi pada posisi sesuai dengan klasifikasinya yang dibutuhkan untuk keperluan memberikan dan mendelegasikan tugas. Di samping itu uraian jabatan juga diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karir pegawai sehingga proses pembinaan dapat dilakukan secara efektif.
Sedangkan hasil evaluasi jabatan yang berupa jenjang jabatan diperlukan perusahaan untuk keperluan evaluasi kinerja dan membuat sistem imbalan yang fair. Adanya sistem tersebut akan mendorong terciptanya peningkatan motivasi di kalangan pegawai sehingga tercapai peningkatan produktivitas perusahaan dapat dicapai secara maksimal. Dengan kata lain hasil dari kedua proses tersebut adalah terciptanya peningkatan kinerja yang optimal sehingga menunjang proses pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Analisis jabatan dan analisis beban kerja merupakan metode yang lazim dipergunakan untuk menentukan kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang diperlukan dalam suatu organisasi. Dalam organisasi publik sendiri telah disebutkan dalam Pasal 5 PP 11 Tahun 2017 bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. Badan Kepegawaian Daerah merupakan lembaga yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian daerah. Berdasarkan hal tersebut maka aspek aspek yang mendukung segala bentuk dan fungsi BKD haruslah berkualitas dan profesional salah satunya adalah sumber daya manusianya.Oleh karena itu, Badan Kepegawaian Daerah harus dapat mengoptimalkan penerapan fungsi manajemen ke arah yang lebih profesional dalam bidang ketatalaksanaan dan kepegawaian melalui analisis jabatan dan analisis beban kerja sebagai upaya peningkatan profesionalisme kinerja fungsi organisasi. Pada Penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik analisis data Miles, Huberman dan Saldana. Maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pelaksanaan dan hasil serta faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan analisis jabatan dan analisis beban kerja sebagai upaya dalam meningkatkan implementasi fungsi manajemen kepegawain. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan analisis jabatan dan analisis beban kerja pada Badan Kepegawaian Daerah telah terlaksana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sedangkan hasilnya sudah diterapkan pada kegiatan manajemen kepegawaian namun belum sepenuhnya. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai juga patut dipertimbangkan dalam penempatan selain penyesuaian tingkat keahlian dan latar belakang pendidikan.
Kami PITMA adalah provider pelatihan Jogja yang menyediakan paket Pelatihan Manajemen Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja bagi anda yang membutuhkan. Tema dan materi pelatihan terus kami perbaharui disesuaikan dengan kebutuhan & perkembangan terkini.
Dari sisi output atau tujuan dalam pelatihan ini peserta dapat melakukan analisis beban kerja dan analisis jabatan, termasuk cara-cara, teknik metode dalam melakukan penghitungan perhitungan, dan model aplikasi sebagai tools untuk melakukan kemudahan analisa serta studi kasus tentang bagaimana analisis diterapkan pada situasi riil sehingga dapat diimplementasikan di tempat tugas.